Friday, April 6, 2012


Di awal perjalanan abad ke-21 (the third millenium) ini, kesadaran global tentang peningkatan SDM melalui pendidikan dan kehendak untuk menempatkan manusia sebagai titik sentral pembangunan (human centered development) tampak semakin jelas (Malik Fadjar, dkk., 2001).
Memasuki milenium ketiga, peran teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai aspek kehidupan kita menjadi sangat vital. Menyadari pentingnya peran teknologi informasi dan komunikasi tersebut terutama dalam pengembangan aparatur pemerintah seperti pegawai negeri sipil (PNS) menjadikan teknologi ini menjadi media penting untuk mendukung pembangunan khususnya sumber daya manusia aparatur.
Mengingat pentingnya media teknologi ini, Di Indonesia, pada tahun 2006 Pendidikan Tinggi (DIKTI) membangun jejaring tulang punggung TIK perguruan tinggi INHERENT (Indonesia Higher Education & Research Network). Tahun 2008 jejaring tersebut telah menghubungkan 203 PTN dan PTS di seluruh Indonesia. Tujuan utama pengembangan INHERENT adalah untuk meningkatkan mutu dan akses pendidikan tinggi di Indonesia melalui pemanfaatan TIK untuk menunjang kegiatan tri dharma dan pengelolaan perguruan tinggi.
Melalui keterhubungan maya INHERENT diharapkan akan terjadi penggunaan sumberdaya bersama (resource sharing), baik sumberdaya informasi, sumberdaya pembelajaran, sumberdaya komputasi, maupun sumberdaya manusia. Prinsip yang digunakan dalam pemanfaatan jejaring INHERENT adalah open source dan open access sehingga mendorong kolaborasi dan menekan biaya investasi maupun operasi.
Pengembangan TIK untuk pendidikan tinggi diarahkan pada pengembangan aplikasi dan pengembangan bahan ajar digital untuk bisa dimanfaatkan bersama antar perguruan tinggi. Melalui widya tele wicara (video tele conference), dimungkinkan terjadinya kuliah bersama dan pembelajaran antar perguruan tinggi secara sangat efisien dan murah.
Pengayaan pembelajaran melalui e-learning, blended learning, dilakukan secara waktu nyata (realtime, synchronous) maupun waktu maya (asynchronous). Berbagi sumberdaya media pembelajaran digital dilakukan dalam bentuk e-journal, e-book yang bersumber dari luar maupun yang dikembangkan oleh perguruan tinggi sendiri. Diharapkan pengembangan TIK akan menyiapkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan abad 21 di mana melek TIK menjadi syarat minimum memasuki dunia kerja.
Pada bulan Desember 2007 dilakukan penggandengan jejaring INHERENT dengan jejaring GDLN (Global Development Learning Network) sehingga perguruan tinggi dari seluruh pelosok tanah air terhubung ke pusat-pusat pembelajaran dunia dan sebaliknya. Dengan demikian pengembangan TIK juga membantu perguruan tinggi untuk melakukan internasionalisasi.
Dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) melalui sistem informasi pendidikan yang sangat pesat dewasa ini telah dirasakan memberikan banyak kemudahan pada berbagai aspek penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana juga halnya berlaku dalam aspek bisnis (Fahmi Natigor Nasution, 2004; Cushing,1993; Murdick.et.al, 1997; Mc. Leod. R. J, 1997; Grace, 2000; Nur Indriantoro,2000; Baridwan, 2000 dalam Halim, 2000; Hall,2001).
Dalam konteks pendidikan, peranan TI dalam berbagai aspek kegiatan pendidikan misalnya dapat dilakukan melalui pelayanan administrasi akademik, rekrutmen mahasiswa baru, kontrak kuliah, pembayaran SPP, pembelajaran (e-learning), database, jurnal elektronik, portal dan lain sebagainya, sehingga mudah diakses oleh pihak-pihak yang membutuhkan.
Sistem pelayanan demikian, memberikan ruang gerak perguruan tinggi secara lebih luas yang tidak lagi terbatas pada ’person to person’, tetapi lebih bersifat ’person to multimedia’. Dengan demikian dapat dipahami bahwa pendidikan tinggi sangat penting untuk menerapkan sistem informasi pendidikan sebagai sebuah teknologi yang menitikberatkan pada pengaturan sistem informasi berbasis multimedia dengan penggunaan komputer (IT).
Hal ini dirasakan mengingat teknologi informasi (TI) berbasis multimedia dapat memenuhi kebutuhan informasi pendidikan tinggi dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat (Wilkinson dan Cerullo,1997).
Bahkan oleh Fahmi Natigor Nasution, 2004; Downing (1993); Trisnawati (1998); Syam (1999) juga menyebutkan bahwa saat ini TI sudah menjadi kebutuhan dasar bagi setiap perusahaan terutama dalam menjalankan segala aspek aktifitas organisasi. Dalam konteks pendidikan tinggi, juga sudah seharusnya menggunakan sistem informasi berbasis Teknologi Informasi (TI) atau multimedia agar dapat menumbuhkan perguruan tinggi ke arah pelayanan yang lebih profesional dan tidak lagi mempertahankan cara-cara dan manajemen lama dengan pola konvensional, yang selain lambat juga kurang akurat dan terkesan berbelit-belit.
Penggunaan sistem informasi berbasis multi media atau Teknologi Informasi (TI) pada hakekatnya akan mempercepat proses implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 mengenai kebijakan pendidikan tinggi yang mengarah pada greater autonomy, greater accountability dan greater quality insurance.
Sebagai perguruan tinggi, tentu dihadapkan kepada sejumlah persoalan baik administratif, akademik, budaya, ekonomi, mahasiswa, pelayanan, sistem informasi, rekrutmen tenaga pendidik dan kependidikan (dosen/karyawan) dan sejumlah persoalan lainnya, termasuk pemanfaatan facebook di kalangan dosen. Karena itu, kepemimpinan pendidikan perguruan tinggi dengan pola sistem informasi pendidikan online diharapkan dapat bersinergi untuk mengembangkan pendidikan secara lebih profesional, terarah, cepat dan mudah bagi stakeholder dan user pendidikan.
Namun demikian, perbedaan karakteristik pengguna TI di perguruan tinggi dipengaruhi juga oleh banyak faktor, salah satunya adalah aspek perilaku. Perilaku ini dipengaruhi oleh persepsi pengguna terhadap TI yang secara teoritis dideskripsikan oleh para ahli pengembang TI sebagai pengguna dan pengaruhnya terhadap penggunaan komputer (Davis, et.al 1989; Ferguson, 1991).
Berdasarkan aspek keperilakuan pengguna (user) yang juga turut mempengaruhi persepsi dan sikap dalam menerima penggunaan TI menyebabkan penerapan sistem informasi berbasis TI ini akan menghadapi sejumlah kendala terutama perilaku positif pengguna TI dan kemungkinan gagap teknologi.
Melihat kenyataan yang semakin meluas dari dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh proses globalisasi ini, maka bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan yang berskala global. Tantangan globalisasi ini tidak hanya menyebabkan terjadinya transformasi peradaban dunia melalui proses modernisasi, industrialisasi, dan revolusi informasi, tetapi juga menimbulkan perubahan dalam struktur kehidupan dalam berbagai bidang, baik di bidang sosial, budaya, ekonomi, politik, maupun pendidikan.
Perguruan tinggi di masa yang akan datang mempunyai peranan yang semakin penting. Peranan yang semakin penting ini timbul sebagai akibat dari adanya perubahan situasi dengan berbagai hasil yang berimplikasi positif maupun negatif terhadap pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan. Karena itu, pembinaan dan pengembangan perguruan tinggi sangat perlu mendapatkan perhatian dan prioritas utama dalam upaya pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi.

B. Pokok Masalah Penelitian
Dalam konteks latar belakang di atas, penulis ingin melihat trend penggunaan facebook dan dampaknya terhadap produktivitas kerja perguruan tinggi di Kota Jambi.
Untuk tujuan demikian, maka pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah berkisar pada masalah:
1. Bagaimana trend penggunaan facebook di lingkungan perguruan tinggi di Kota Jambi?
2. Bagaimana produktivitas kerja dosen di lingkungan perguruan tinggi di Kota Jambi?
3. Bagaimana bentuk-bentuk penggunaan facebook di kalangan dosen dan kayawan di perguruan tinggi di Kota Jambi?
4. Bagaimana hubungan penggunaan facebook terhadap produktivitas kerja dosen di perguruan tinggi di Kota Jambi?
5. Bagaimana sumbangan trend pengunaan facebook terhadap produktivitas kerja di perguruan tinggi di Kota Jambi?

C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan permasalahan penelitian, dua hipotesis telah dibina. Untuk permasalahan penelitian 4, hipotesis alternatif yang dikemukakan adalah:

Ha4: Tidak terdapat hubungan bagi penggunaan facebook terhadap produktivitas kerja dosen di perguruan tinggi di Kota Jambi.

Sedangkan untuk permasalahan penelitian 5, hipotesis alternatif yang dikemukakan adalah:

Ha5: Tidak terdapat sumbangan bagi trend pengunaan facebook terhadap produktivitas kerja di perguruan tinggi di Kota Jambi.

D. KerangkaTeoritik
Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, bisnis, informasi dan lain sebagainya, maka penguasaan internet adalah suatu kewajiban. Kita dapat menggunakan internet untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pekerjaan dan bisnis yang kita lakukan (Titik Setyaningsih, tt).
Di dalam kata internet terkandung sebuah kata ”net” yang berarti sambungan. Oleh sebab itu, internet dapat diartikan sebagai suatu sambungan/hubungan antar-personal computer (PC) baik di rumah-rumah, perusahaan maupun lembaga pemerintahan. Dalam era yang serba canggih ini kita diperkenalkan dengan sebuah media informasi tanpa batas yang sering disebut dengan cyberspace, seperti halnya pada kehidupan di dunia nyata yang banyak hitam-putihnya, di dunia maya pun ada sisi positif dan sis negatifnya.
Internet bisa memberikan informasi yang sifatnya mendidik, positif dan bermanfaat bagi kepentingan seluruh manusia, jika digunakan dengan baik dan sebagaimana mestinya. Namun, internet juga bisa dipakai untuk kejahatan dan kejelekan jika digunakan dengan sembarangan. Semua ini tergantung pada niat si pengguna internet itu sendiri (Titik Setyaningsih,tt).
Ada begitu banyak pelayanan atau fasilitas yang disediakan di internet. Kita bisa mengakses informasi yang dibutuhkan, mengirim surat, berkomunikasi dengan teman, bahkan membantu kita dalam pengiriman file-file, gambar hingga film. Internet sebagai sarana komunikasi, internet menyediakan berbagai aplikasi, salah satunya adalah facebook (Titik Setyaningsih,tt).
Akhir-akhir ini situs jejaring sosial yang banyak digemari dan paling populer hingga sekarang adalah facebook. Facebook adalah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah dan daerah untuk melakukan interaksi dengan orang lain. Orang juga dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan, dan memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya (Titik Setyaningsih,tt).
Kehadiran facebook khususnya di perguruan tinggi sebagai hasil daripada pengembangan INHERENT adalah untuk meningkatkan mutu dan akses pendidikan tinggi yang bertujuan untuk menunjang kegiatan tri dharma dan pengelolaan perguruan tinggi. Selain itu diharapkan akan terjadi penggunaan sumberdaya bersama (resource sharing), baik sumberdaya informasi, sumber daya pembelajaran, sumberdaya komputasi, maupun sumberdaya manusia.
Walau demikian, dampak dari penggunaan facebook ini pula dapat mempengaruhi kecenderungan menurunnya produktivitas kerja khususnya dosen di perguruan tinggi disebabkan banyaknya mengakses internet (baca:facebook) pada waktu dan jam kerja. Padahal masalah produktivitas merupakan masalah yang penting bagi perguruan tinggi.
Pentingnya produktivitas kerja mencakup banyak hal, dimulai dari produktivitas tenaga kerja, produktivitas organisasi, produktivitas modal, produktivitas customer satisfaction, produktivitas lulusan (alumni), produktivitas keuangan dan produktivitas produk kerja ilmiah. Secara umum, sebenarnya produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya (ILO, 1982). Greenberg yang dikutip oleh Sinungan (1985) mengartikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut.
Karena itulah, dalam penelitian ini penting untuk dilihat trend penggunaan facdebook dan dampaknya terhadap produktivitas kerja perguruan tinggi (studi kasus pada perguruan tinggi Kota Jambi).

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Ingin mengetahui trend penggunaan facebook di lingkungan perguruan tinggi di Kota Jambi.
b. Ingin mengetahui kondisi produktivitas kerja dosen di lingkungan perguruan tinggi di Kota Jambi.
c. Ingin mengetahui bentuk-bentuk penggunaan facebook di kalangan dosen dan kayawan di perguruan tinggi di Kota Jambi.
d. Ingin mengetahui pengaruh penggunaan facebook terhadap produktivitas kerja dosen di perguruan tinggi di Kota Jambi.
e. Ingin mengetahui sumbangan trend pengunaan facebook terhadap produktivitas kerja di perguruan tinggi di Kota Jambi.
f. Ingin mengetahui dampak penggunaan facebook terhadap produktivitas kerja dosen di perguruan tinggi di Kota Jambi.
2. Manfaat Penelitian
a. Untuk mengetahui trend penggunaan facebook dan dampaknya terhadap produktivitas kerja di perguruan tinggi di Kota Jambi.
b. Untuk memberikan kontribusi pemikiran dalam upaya peningkatan produktivitas kerja dosen di perguruan tinggi di Kota Jambi sejalan dengan keinginan Pemerintah Daerah Provinsi Jambi untuk meningkatkan mutu pendidikan.

ABSTRAK


Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang trend penggunaan facebook dan dampaknya terhadap produktivitas kerja dosen pada perguruan tinggi di Kota Jambi. Selain itu, penelitian ini juga untuk melihat bentuk-bentuk aktivitas penggunaan facebook di kalangan dosen pada perguruan tinggi di Kota Jambi.
Penelitian ini dikembangkan dari berbagai sumber yang terkait dengan yang dikembangkan dari temuan Mark Elliot Zuckerberg di Universitas Harvard sejak tahun 2004. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah dosen Perguruan tinggi di Kota Jambi seramai 2,455 orang dosen. Dari populasi tersebut, dipilih empat belas (14) perguruan tinggi di Kota Jambi.
Penggunaan Facebook dan dampaknya terhadap produktivitas kerja dikaji berdasarkan bentuk-bentuk aktivitas penggunaan facebook. Penelitian ini berbentuk tinjauan (survey) dan menggunakan instrumen angket (questionnaire), dokumentasi (documentation) dan wawancara (interview). Data dianalisis menggunakan min, standar deviasi, korelasi, dan regresi linear.
Dalam penelitian ini, temuan menunjukkan bahwa berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan terhadap pengguna jasa facebook bagi kalangan dosen pada 14 perguruan tinggi di Kota Jambi adalah penggunaan facebook karena alasan jangan dikatakan gaptek (1.88%), penyebaran isu dan profokasi (1.72%), mencari pertemanan (1.43%), disusul karena alasan iseng (1.30%) dan karena alasan tujuan pendidikan dan kerja (0.47%). Penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan facebook memiliki sumbangan/pengaruh terhadap produktivitas kerja dosen di keempat belas perguruan tinggi (PT) di Kota Jambi.

No comments: